Edisi Perdana ~ 28 Maret 2013
Program yang berbasis pemberdayaan ini, tentu saja dalam aplikasi pelaksanaannya banyak menemui hambatan dan kendala dilapangan. Baik secara vertikal maupun horizontal, yang harus disikapi dengan sangat bijak oleh pelaku-pelaku itu sendiri. Harus ada planning yang baik dari pelaku, bagaimana sebaiknya menghadapinya. SALAM SIKOMPAK
Kelompok SPP Dan UEP Resah
Si Kompak -
Telatnya jadwal perguliran kelompok SPP dan UEP hingga berbulan-bulan, menyebabkan beberapa kelompok resah. Pasalnya, perguliran yang menjadi harapan kelompok lancer dan lunas malah gigit jari, karena pencairan pinjaman perguliran masih dijadwalkan April mendatang. Hingga puluhan kelompok SPP dan UEP yang sudah lunas akhir tahun 2012 lalu, harus menunggu 4 bulan lamanya.
Sri Winingsih, Ketua kelompok SPP Sholawat II Dusun Krajan Desa Gebangan mengaku, kelompoknya sudah lunas awal bulan maret kemaren. Akan tetapi harus menunggu pencairan hingga 2 bulan pada akhir bulan april (bulan ini, red). bersambung...
15 Kelompok SPP Dan UEP Dilatih
Si Kompak -
Menjamurnya kelompok SPP dan UEP yang ada di Kecamatan Kapongan, menjadi salah satu persoalan yang harus mendapat perhatian khusus. Dalam pengembangan program pemberdayaan, sebagaimana kita tahu Kelompok SPP merupakan ujung tombak dalam kesuksesan PNPM Mandiri Pedesaan. Karena dari kelompok simpan pinjam inilah, aset UPK meningkat.
Apalagi, besarnya tunggakan yang ada di Kecamatan Kapongan juga menjadi faktor utama yang harus kita perhatikan dengan serius. Karena itulah, UPK selaku pengelola kegiatan program pemberdayaan harus lebih selektif lagi. Dalam memberikan pinjaman dalam pergulirannya, hal ini untuk mengurangi adanya kelompok-kelompok yang macet dalam pengembaliannya.
Disamping itu, kelompok yang tidak berkualitas juga menjadi kendala tertentu yang harus kita hadapi bersama. Untuk itulah pada Selasa (26/03/2013) lalu, sedikitnya 11 kelompok SPP dan 4 kelompok UEP mendapatkan pelatihan kelompok. Adapun tujuannya, peningkatan kualitas kelompok SPP yang dalam hal pengelolaan administrasi dan pengembangan kelompok, outputnya adalah tingkat kesejahteraan anggota kelompok.
Fasilitator Kecamatan (FK) Pemberdayaan Kecamatan Bayuputih dan Kapongan, masing-masing Febri dan Karyono yang bertindak sebagai nara sumber. Mereka memberikan materi pengadminitrasian kelompok, demi tercapainya tujuan pemberdayaan yang diharapkan program PNPM secara makro.
“Diharapkan hasil dari pelatihan ini, pengurus kelompok memberikan pemaparan pada anggotanya demi peningkatan kualitas anggota. Dalam hal administrasi yang baik dan benar, ini akan berdampak pada pengelolaan ekonomi di masing-masing anggota kelompok,” jelas Karyono BSc kepada penlis tabloid ini.
Menurut pria berkumis ini, salah satu tahapan yang diinginkan progam adalah peningkatan kualitas pelaku yang salah satunya pelatihan-pelatihan. “Tolak ukur keberhasilan PNPM adalah pelaku program ini sendiri, jika SDM (sumber daya manusia, red) pelaku sudah memadai,” katanya lagi.
Karyono juga mengharapkan, kelompok dapat mengelola administrasi kelompok dengan baik dan benar. “Sehingga tiap kelompok benar-benar mampu memanfaatkan pinjaman perguliran ini menjadi modal usaha sehingga bisa lebih lancar dalam perputaran ekonomi anggota,” harapnya
.Oleh sebab itu, lanjutnya lagi, pelatihan ini tidak akan sampai disini saja. Karena nantinya akan ada pembinaan-pembinaan lagi kekelompok-kelompok tersebut. Juga nantinya untuk kelompok-kelompok yang belum terakomodir dalam pelatihan kali ini.
“Rencana selanjutnya, Kecamatan Kapongan akan melakukan pelatihan kelompok tahap kedua yang bersumber dari DOK tahun 2013. Sehingga semua kelompok bisa terfasilitasi dalam hal upgrade kapasitas kelompok, khususnya mengenai admintrasi kelompok,” paparnya saat pelatihan. redaksi
Artikel 3
Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPMD)
Apa itu KPMD? KPMD atau Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah anggota masyarakat desa/ kelurahan setempat, yang memiliki pengetahuan, kemauan dan kemampuan dalam membantu mendorong (memberi motivasi) dan menggerakkan masyarakat desa/ kelurahan untuk berpartisipasi dan memiliki peran dalam pemberdayaan masyarakat dan pembangunan partisipatif. bersambung...
Tim Pelaksana Kegiatan (TPK)
Untuk mendapatkan anggota TPK yang memenuhi kriteria, berikut acuan pemilihannya :
- Menampung Nama - Nama Calon TPK
- Memastikan Informasi Kebutuhan TPK
- Melakukan Identifikasi Kebutuhan TPK
bersambung.....
Pemandian "Jaka Tarub" Segera Dibangun
Curah Cottok, Si Kompak -
Ada hal yang unik dari usulan prioritas Desa Curah Cottok dalam PNPM-MPd Tahun 2013 ini. Desa yang berada di bagian selatan wilayah Kecamatan Kapongan ini, mengusulkan pembangunan Pemandian “Jaka Tarub”. Meski terlihat janggal dan sedikit menimbulkan kontroversi dalam setiap tahapan, hingga sempat akan diganti usulannya menjadi bangunan MCK. Namun usulan pemandian menjadi aspirasi warga setempat dan lolos dalam verifikasi, hingga MAD Pendanaan.
Menariknya lagi, pemandian yang di usulkan tersebut pembangunannya terletak di dekat sawah dan sungai setempat. Bahkan satu unit berada di kawasan sungai terjal, yang berada di bawah pemukiman penduduk. Sebab selama ini, warga sekitar memanfaatkan air sungai untuk mandi dan mencuci pakaian. Fitayanti, selaku Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) Curah Cottok mengatakan sejak awal warga memang menginginkan usulan pemandian ini, bisa didanai di PNPM. Karena dalam pemanfaatannya, banyak masyarakat yang membutuhkan. Diakui Fita, pemandian itu kurang dari segi keamanan.
“Karena tempatnya terbuka dan hanya tertutup seadanya. Selain juga dari segi kesehatan memang kurang layak karena menggunakan air sungai. Makanya dalam usulan ini, kita upayakan dan alhmadulillah diterima menggunakan air dari pengeboran. Jadi sudah jelas, ini menjadi solusi adanya perubahan kebiasaan warga,” Jelas Fita.Fita juga tidak mengelak jika usulan pemandian “Jaka Tarub” itu menuai banyak tantangan dan hambatan dari proses awal.
Namun itulah keinginan warga, menurut Fita, pihaknya hanya bias mengarahkan warga untuk perlahan bias berubah dari kebiasaanya semula. “Iya memang benar itu. Tapi setelah dicoba dan diusulkan, dari semula menggunakan air sungai, sekarang masyarakat sudah bisa mandi dengan air bor. Untuk merubah kebiasaan kan tidak mudah, butuh waktu dan sosialisasi lanjutan,” paparnya.Sementara warga Curah Cottok mengaku gembira dan sangat berterimakasih usulannya itu bisa diterima.
Inmaulida, salah satu warga mengaku dirinya memang terbiasa menggunakan air sungai untuk kebutuhan mandi dan mencuci pakaian. “Nampaknya pemandian yang akan dibangun ini lebih dari keinginan warga. Informasinya, tempatnya sudah sedikit tertutup tembok dan airnya berasal dari air pengeboran,” katanya singkat. redaksi
Sosok Ketua BKAD yang Luwes, Lugas Dan Berwibawa
Si Kompak -
Badan Kerjasama Antar-Desa (BKAD) merupakan sebuah badan pelaksana kerjasama antardesa yang berkedudukan di kecamatan. Badan ini memiliki nilai strategis, karena dibentuk untuk kepentingan bersama desa-desa. bersambung.....
Terapkan Prinsip Kerja POAC Dalam Pengawasan
Si Kompak -
Kiprah H Sudaryono dalam PNPM-MPd bisa dikatakan sudah tidak diragukan lagi, Sejak tahun 2002 silam, bapak satu anak ini sudah mengawali menjadi pelaku bersambung.....
Perwakilan 2 Dusun Saling Ngotot
Kesambirampak, Si Kompak -
Pelaksanaan Musyawarah Desa Perencanaan (MDP) di Desa Kesambirampak Kecamatan Kapongan, beberapa bulan lalu berjalan alot. Pasalnya, dari usulan 7 dusun yang ada semua perwakilan saling ngotot, mempertahankan usulan prioritas yang disepakati di masing-masing dusun. Ini menunjukkan bahwa Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan, mampu merangsang masyarakat untuk menyampaikan aspirasi pembangunan di dusunnya. bersambung...
Apa Itu Pemberdayaan…… ???
Si Kompak -
Dalam kamus bahasa inggris, pemberdayaan diambil dari kata empowerment yang berarti power dalam artian kuasa. Maka empowerment merupakan arti kata pemberian kuasa. Beda dengan istilah pemberdayaan dalam bahasa kita, pemberdayaan diambil dari kata daya yang mempunyai arti mampu. Namun dalam konteks ini, pemberdayaan lebih berarti mempunyai kuasa terhadap suatu hal. bersambung.....
Pembahasan TPM Alot Ketika Rakor KPMD
Agenda rakor KPMD yang digelar di teras aula Graha Pitaloka Kecamatan Kapongan membahas tentang pembekalan Tim Penanganan Masalah (TPM) dan pemilihan Pendamping Lokal (PL). Rakor yang digelar pukul 13.00 WIB molor hingga pukul 15.00 WIB dikarenakan para KPMD belum berkumpul dengan berbagai alasan.
Rakor para kader desa tersebut mulai memanas ketika membahas tentang teknik dan tata cara penanganan masalah ditingkat kelompok simpan pinjam baik kelompok perguliran maupun kelompok peminjam di lingkungan masyarakat. Sebab, salah satu KPMD merasa enggan untuk mengedintifikasi masalah yang dihadapkan oleh kelompok masyarakat di desa yang ditempatinya.bersambung...
Kunjungan Kerja Faskeu
Kelompok Simpan Pinjam Perempuan (SPP) yang menjadi kelompok andalan di Kecamatan Kapongan kemarin (22/05/2012) dikunjungi oleh Fasilitator Keuangan (Faskeu) Kabupaten Situbondo, Susanto Eko Nugroho, SE. Kelompok yang mendapatkan kehormatan ini adalah kelompok Pengajian I dan IV yang terletak di Dusun Krajan desa Kesambirampak. Dalam kunjungan dadakan tersebut faskeu menemukan banyak hal yang bisa di-share-kan untuk kelompok-kelompok yang lain dibawah naungan PNPM MPd khususnya di Kecamatan Kapongan. bersambung.....
Aspirasi Masyarakat Kecamatan Kapongan
Si Kompak -
Ada yang Beda dari MAD Pertanggung Jawaban yang dilaksanakan di Kecamatan kapongan kali ini. Disele-sela acara, Ketua Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Kecamatan Kapongan Rifan Faisal mengumumkan sekaligus launching Tabloid “Kapongan Si Kompak”. Sontak seluruh peserta MAD Pertanggung jawaban, sempat sedikit terkejut mengetahui terbitnya tabloid PNPM-MPd di Kecamatan Kapongan. bersambung.....
Tim Monitoring, Respon Pekerjaan
Tim Monitoring PNPM Kecamatan Kapongan mulai melakukan pemantauan, pembinaan dan penilaian pelaksanaan program PNPM Tahun 2012 di Kecamatan Kapongan. Kegiatan tersebut, berlangsung selama 2 hari pada tanggal 16 dan 17 Juni Tahun 2012.
Pemantauan, pembinaan dan penilaian tim monitoring PNPM ini merupakan awal dari sebuah transparansi kelembagaan dan penggunaan program. Dan untuk mengetahui tingkat pencapaian penerapan program yang telah berlangsung sekitar 30 persen pekerjaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kritik dan Saran sangat kami harapkan demi terciptanya rasa sosial kemasyarakatan