Loading...

Pembahasan TPM Alot Ketika Rakor KPMD

Agenda rakor KPMD yang digelar di teras aula Graha Pitaloka Kecamatan Kapongan membahas tentang pembekalan Tim Penanganan Masalah (TPM) dan pemilihan Pendamping Lokal (PL). Rakor yang digelar pukul 13.00 WIB molor hingga pukul 15.00 WIB dikarenakan para KPMD belum berkumpul dengan berbagai alasan. Rakor para kader desa tersebut mulai memanas ketika membahas tentang teknik dan tata cara penanganan masalah ditingkat kelompok simpan pinjam baik kelompok perguliran maupun kelompok peminjam di lingkungan masyarakat.

Sebab, salah satu KPMD merasa enggan untuk mengedintifikasi masalah yang dihadapkan oleh kelompok masyarakat di desa yang ditempatinya. Identifikasi tersebut diharapkan ada campur tangan dari tim penanganan masalah dari desa yang lain. “Kita punya beban moral jika harus menangani masalah di desa kami sendiri. Jadi, diharapkan tim luar yang diturunkan ke desa kami dan sebaliknya,” kata KPMD Kesambirampak.

Ketika Suwito, Koordinator TPM Kecamatan Kapongan memaparkan hasil penangan masalah yang yang dijalani selama bulan terakhir. Hasilnya, dari 151 Kelompok SPP yang bermasalah baru 40 kelompok yang bisa dikonfirmasi tentang ke-valid-an status kelompok di masing-masing desa. “Terima kasih kepada teman-teman KPMD yang dibentuk TPM, karena saya lihat selama ini teman KPMD sudah berjalan sesuai dengan yang diharapkan mesikpun belum sampai 50% dari total permasalahan yang ditangani,” kata Swito saat memaparkan hasil kinerja TPM Kecamatan Kapongan.

Untuk lebih optimalnya kerja TPM, kata Suwito, pihaknya akan membagi menjadi 3 kelompok TPM dari 10 desa yang tersebar di kecaamatan Kapongan. Karena, pihaknya mengevaluasi dari hasil sebelumnya yang tidak mencapai separuh dari total identifikasi kelompok bermasalah. “Untuk Desa Curah Cottok, Peleyan, Wonokoyo, dan Seletreng kita gabungkan dalam kelompok 1, kelompok kedua terdiri dari desa Kapongan dan Landangan, Sedangkan Kesambirampak, Gebangan dan Pokaan tergabung dalam kelompok tim penanganan masalah kelompok ketiga,” jelas Suwito rinci.

Sementara itu, Ketua BP-UPK ketika menanggapi hasil dari penanganan masalah, pihaknya mengaku sangat bangga kepada TPM karena sudah bekerja semaksimal mungkin. Dirinya mengaharapkan, kekompakan dan kerjasama selalu dikedepankan dalam melakukan perubahan-perubahan pada PNPM Kapongan. “Yang saya dengar ada ungkapan, UPK aja gak kompak,” tiru Sudaryono.

Untuk itu, kata Sudaryono, kekompkan dan kerjasaama selalu menjadi motor dalam menangani setiap permasalahan-permasalahan yang dihadapi. “Kita tidak mau lagi mendengar semua lembaga saling menjelekkan satu sama yang lain, kita ini satu tim. Jadi yang kita harapkan saling menjaga kekompakan,” harap Sudaryono.

Disisi lain, perengkutan Pendamping Lokal (PL) di Kecamatan Kapongan berakhir dengan votting ditingkat pelaku PNPM yang meliputi KPMD, BP-UPK, UPK dan BKAD. Peserta yang hadir dalam rakor tersebut adalah 1 suara dari BP-UPK, 4 suara UPK, 1 suara BKAD dan 13 suara dari perwakilan KPMD yang tersebar di kecamatan Kapongan.

Hasil pemilihan PL yang digelar itu, Suara Nurhayati mengungguli lawannya Fathor Rahman dengan selisih 1 suara. “Dari dua calon PL itu, sama-sama putra dan putrid PNPM terbaik di kecamatan kapongan. Jadi kami sulit untuk menentukan pilihan kami. Ya, hasilnya seperti itu,” kata KPMD Kandang kepada media RBM Suara Mandiri.

“Kami bangga dengan hasil ini, meskipun dalam tahap perengkutan PL tidak melalui test and popertest yang menjadi persyaratan mutlak dalam menentukan pelaku yang peduli program Semoga hasil ini menjadikan PNPM yang lebih baik dimasa yang akan datang,” ungkap Fathor pasca pemilihan PL tersebut.

Selasa, 07 Agustus 2012 ~ (UPK Kapongan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kritik dan Saran sangat kami harapkan demi terciptanya rasa sosial kemasyarakatan

Top